Monday, August 23, 2010

Cerita Tentang Seekor Kucing Liar (dedicated to my lovely parents)

kucing itu berwarna abu abu tua bergaris coklat dan hitam seperti layaknya kucing kucing kampung biasa di sekitar rumah. tetapi ada yang berbeda dengan kucing ini. awalnya ia tidur dan berteduh di depan rumah, dibawah mobil dan jika pagi tiba ia sudah ada di atas karpet merah di depan pintu. lama kelamaan kucing itu berhasil masuk dan akhirnya tinggal di pekarangan belakang rumah selama beberapa minggu. saat datang ke rumah tidak ada yang tau bahwa kucing itu telah dalam keadaan hamil. hingga akhirnya orang rumah tau kalau kucing itu sedang hamil. kami beri makan kucing itu karena kucing itu bersikap baik, bahkan sering menemukan tikus yang sering mengadakan pesta di atap rumah saat malam hari.

malam itu adalah malam yang biasa dimana tugas tugas sekolah memberi waktu untukku untuk menikmati 'indahnya' malam. tapi akhirnya aku tau bahwa malam itu bukanlah malam yang biasa, malam itu ternyata akan menjadi malam yang memberiku hal yang membuatku lebih menghargai hidup. malam itu kucing abu abu kehitaman tersebut melahirkan 5 orang anak. tentu saja aku tidak tau hal itu hingga pagi harinya. malam itu yang kudengar hanyalah suara kecil yang aku pikir 'pastilah tikus tikus di bawah sedang berpesta besar' ternyata keesokan paginya kucing itu ditemukan di dalam rak sepatu di bawah tangga dan telah melahirkan 5 orang anak kucing yang bahkan aku belum sempat melihatnya satu pun. semua orang tau jika seorang kucing baru saja melahirkan maka sikap kucing tersebut akan berubah menjadi lebih agresif dan galak untuk melindungi anak anaknya. maka kucing tersebut dipindahkan ke halaman belakang.

sorenya kucing abu abu itu ditemukan menghilang dan meninggalkan 3 ekor anaknya yang ternyata sudah mati. lalu 3 orang anak kucing itu pun akhirnya dikubur di belakang rumah. keesokan paginya, ternyata kucing abu abu itu kembali ke rumah, ia berjalan masuk sambil mengeong lalu masuk ke tempat sepatu setelah itu keluar kemudian berjalan ke halaman belakang rumah. ku ikuti kucing itu hingga ia sadar bahwa ia tidak menemukan ketiga anaknya dimana pun. ia melihat ke arahku, dan aku tau itu bukanlah tatapan seekor kucing yang bahagia. pada sore harinya, kucing itu kembali lagi dan melakukan hal yang sama. hal itu berlangsung selama 3 hari berturut turut, hingga mungkin akhirnya ia sadar bahwa 3 orang anaknya sudah tidak ada di tempat yang sama. hal yang paling mungkin terjadi yang ada di pikiranku adalah, pada saat itu kucing tersebut hanya akan memindahkan anaknya di tempat lain yang lebih aman dan hangat tetapi ia tidak punya cukup upaya untuk memindahkan kelimanya secara langsung maka ia pun membawa dua orang anaknya terlebih dahulu barulah ia kembali untuk mengambil yang tersisa. hal itulah yang kemungkinan besar terjadi. hingga pada hari keempat, kucing itu masih datang ke rumah pada pagi dan sore, lalu berjalan masuk ke halaman belakang tetapi ia tidak lagi mengeong ia hanya melihat ke sekiling, melihatku lalu pergi lagi keluar. hingga hari ini, hari kelima, kucing itu masih datang dan jalan ke halaman belakang rumah.

mungkin untuk sebagian orang, kisah diatas hanyalah hal yang sepele atau bahkan tidak berarti apa-apa. tetapi secara tidak langsung kejadian itu mengatakan kepada ku bahwa aku adalah salah satu dari sekian banyak manusia di dunia ini yang beruntung. ya, aku adalah seorang anak yang beruntung, yang dilahirkan di tengah keluarga yang lebih dari cukup dengan orang tua yang baik, memberiku kasih sayang yang cukup dan perhatian. peristiwa ini mengajarkanku tentang betapa aku harus menghargai dan mensyukuri hidupku. dari kejadian di atas pula aku dapat menarik kesimpulan, tidak ada orang tua ataupun ibu yang tidak menyayangi anaknya. sebesar apa pun mereka marah, sekencang apa pun mereka berteriak kepada kita, mereka tetaplah orang tua kita, beliau tetaplah ibu kita yang telah mengandung kita dan melahirkan kita ke dunia. mereka tetaplah orang tua kita yang selalu menyayangi kita dan berharap yang terbaik untuk kita, meskipun terkadang cara mereka berbeda dengan sudut pandang kita. tetapi, bagaimanapun sifatnya siapapun orangnya dan seperti apapun keadaannya mereka tetaplah orang tua kita.

i love ya mom, dad. thanks mom : ya always always and always be my super hero, my bestfriend, my sister and ofcourse my SUPER mom. thanks dad : ya always support and there, behind me. on everything i do and i did even sometimes its wrong. thank you for made me born in this world. thank you bcause yall not shame to hv a daughter likes me. sorry if i cant make you proud yet . but i will always try. i love ya till the end of the world.

my BIGGEST wish : i always pray to Allah SWT, i really wish my parents can get a chance to reach mekka and visit Yer house. AMIN AMIN YA RABBALALLAMIN.

pesan dari saya untuk siapapun yang baca : jangan pernah malu terhadap orang tua kalian, karena orang tua kalian tidak pernah malu melahirkan kalian di dunia ini.

#maaf saya bukan lah seorang penulis, saya hanya seseoarang yang berusaha mengungkapakan sesuatu melalui tulisan saya.


Senin, 23 Agustus 2010 pukul 1:16 AM

1 comment:

  1. i do really want to make it as a gift but yaaa maybe later. not now. its not as good as my friend's ti give as a gift ((:

    ReplyDelete